Monday, May 25, 2009

Kamu siapa: Manusia atau Sarimin??

Untuk dapat sebutir kacang, Sarimin harus belajar dengan meniru majikannya.
Sampai ia bisa ke pasar, berdandan, atau menari dengan topeng.
Tapi kita manusia, bukan sarimin.
Dan hakikat penciptaan manusia adalah belajar untuk jadi diri sendiri agar lebih manusiawi.
Bukan semata untuk mendapatkan uang, gelar, ataupun jabatan.
Jangan hilangkan hakikat penciptaan kita.
Teruslah belajar dan lakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Bangsa ini jelas membutuhkan kita untuk menjadi manusia pembelajar.

(Andrias Harefa)

Thursday, May 21, 2009

Akhirnya menuju awal..


Rabu, 20 Mei 2009. Gedung Istora Senayan. Suasana terdengar riuh namun terlihat khidmat. Wajah wajah haru namun diselimuti kebahagiaan terlihat jelas di depan mata. Ayah, ibu, paman, bibi, adik, kakak, semua sanak saudara terlihat mengiringi langkah kaki para wisudawan dan wisudawati. Iya. Hari ini aku diwisuda. Tak ada kata yang tepat untuk melukiskan perasaanku saat itu selain BAHAGIA. Walau air mata telah menggenang dipelupuk mata.


Dibelakangku terdengar langkah mama dan adikku. Aku tergesa. Bukan karena aku sudah tak sabar ingin segera menyelesaikan ini semua. Namun aku terlambat mengikuti proses pelepasanku menuju dunia yang sebenarnya. Aku memang tidak mengikuti proses pelepasan ini dari awal. Proses pelepasan setelah selama 4 tahun aku menimba ilmu di universitas itu.

Aku masuk melalui pintu yang disediakan untuk para wisudawan. Barisan paling belakang. disanalah aku berada. Keterlambatan ini membuatku yang seharusnya duduk di barisan paling depan harus berada dibelakang. Aku kecewa. Tapi tak mengapa. Justru dari belakang aku bisa melihat semuanya.

Melihat aku ketika pertama kali datang ke universitas itu. Melihat aku yang masih polos dan lugu ketika itu. Melihat wajah bahagia teman teman disekelilingku. Melihat senyum merona para orang tua yang melihat anaknya memakai toga. Melihat betapa semua proses ini tidak semudah yang mereka bayangkan. Seperti film yang diputar kembali. Pulang malam. Tidur pagi. Bahkan mencuri waktu disela kantuk yang tak tertahankan. Ini mungkin belum seberapa. Tapi aku siap. Siap jika diluar sana ada gelombang tsunami yang lebih tinggi dari ini.

Dan aku akan segera merindukan kalian; teman, sahabat, dosen, kantin, lobby daksinapati, hunting foto bersama, syuting film bersama, rekaman distudio itu, duduk dempetan di lab audio visual, mengajar di kelas itu, presentasi dikelas itu, bersenda gurau di sungai kecil, menunggu kuliah dipojokan tangga, tawa, canda, duka, marah, benci bahkan udara di dalam kelas yang tiap pagi aku hirup. Aku yakin itu.

Awal dari kehidupanku bukanlah rencanaku dan saat berakhirnya pun bukan keputusanku. Tetapi telah semakin jelas bagiku bahwa tugasku adalah menjadikan waktu antara awal dan akhir itu sebagai sebuah perjalanan yang terindah yang bisa aku capai dengan seluruh upayaku. Dan tentunya dengan bantuan penuh kasih dari Tangan Yang Tidak Terlihat itu.
















Terima kasih, Tuhan.

Friday, May 15, 2009

[still] feel same like yesterday

its almost nine years since you've been gone
but i'm still missing you
missing your jokes
missing your laugh
missing your 'perut buncit'
missing your 'ipok ipok' when we watched tv
no, you dont have to say anything to me
i know u watch me outside there, dont you?
in your place
dont know where
and yes, we'll be fine
even without you
hope you'll be fine too

Sunday, May 10, 2009

Best gift i've ever had: you! Yes, you!

Telpon berdering di pagi butut. Suara seorang wanita ayu kemayu dan berparas cantik terdengar di ujung sana.
Wanita ayu [WA] : selamat pagi, dengan astri kusumawardhani?
Gw : iya saya sendiri
WA : saya dari bank Miun *nama bank disamarkan*. Anda terdaftar sebagai nasabah di bank Miun namun tidak pernah menyetor selama 3 bulan. Ini mau anda teruskan atau ditutup saja?
Gw : tapi saya ga buka tabungan di bank Miun tuh mba
WA : tapi nama anda terdaftar disini
Gw : masa c? Gimana bisa?
WA : begini, Anda datang saja dulu ke kantor kami di harmoni untuk mengurus. Bisa ga?
Gw : harmoni ya? Errr.. Tapi saya kan ga buka tabungan di bank Miun *jangan jangan mau nipu gw ni orang*
WA : MHUAHAHAHAHAHAHAHAHA! ACHIIEEE HAPPY BIRTHDAAYYY YAAAAA!!
GUNDUUUUULLLLLL!!!

Feels so stupid. Mana ada bank buka di hari minggu. Kacrut! Oke. Gw baru ngeh ketika gw nulis ini dimana bank seharusnya ga buka di hari minggu. Gimana bisa gw ditipu temen gw?? *yang suaranya -sueerrr- mirip mba mba debt collector*

But thanks eniwei yaa teman teman para sahabat sodara sodara sekalian dan semua blogger untuk doanya. Yang ngucapin lewat SMS. Lewat wall FB. Lewat telpon. Dan buat someone special yang uda dateng ke rumah. U r my biggest gift. ^^

I'm happy. I mean, really really happy. Bersyukur bahwasanya selama 23 taun ini gw masih dikelilingi orang orang yang gw sayang dan menyayangi gw.

Dammit! I'm speechless.

De' words that only i can say is..
Dear YOU, thanks for give me YOUR believeable people (fams and friends) to take care of me till this time. I'll do anything the best that i can do for them. For YOU. For me. And i hope YOU can take care of them too like YOU do it to me. A billions thanks for YOU.

Amien..
Wanna some cakes?


so delicious :p


happy birthday to meee!!


yummyyy!!


buat kamu ^^


and my life so flowerings like this :)

Tuesday, May 5, 2009

Jailangkung whateverss

Jailangkung.
Jailangkung.
Datang tak dijemput.
Pulang tak dianter.


Kamu sadar ga?
Kamu mulai seperti jailangkung.
Bukan. Bukan.
Kamu lah si jailangkung.
Datang disaat yang tidak diinginkan.
Lalu pergi ditelan kegelapan.
Kamu menganggap semua masih sama.
Tapi kamu tak sadar itu hanya fatamorgana.
Dulu kita memang pernah bersama.
Lalu kamu memutuskan menghilang begitu saja.
Kamu pikir aku apa?

Sungguh aku tak marah.
Apalagi berburuk sangka.
Kamu boleh menjadi jailangkung.
Jaelani. Jarkoni. Jaenudin.
Atau siapapun yang kamu mau.
Tapi jangan pikir kali ini kamu bisa membohongiku.
Lagi.
Untuk kedua kali.
Karena semua tak lagi sama.
Dan kamu..
Bukan [lagi] siapa siapa!