Seorang pria duduk di atas kursi roda. Dengan ramah ia menyapa.
“Mau kemana mba? Mau liat pameran ya?”
“Iya”
“Ruangannya disebelah sini. Isi buku tamu dulu”
Gw melihat tumpukan benda berwarna merah. Lagi-lagi merah. Ternyata buku panduan wisata. Gw mengambil buku itu, sementara menunggu kaka gw mengisi buku tamu.
“Yang itu boleh diambil ko mba”
“Oh yang ini boleh di bawa?”
“Boleh. Nanti kalo udah selesai liat-liat bisa isi testimonial”
“Oh.. iya..”
Ga sabar rasanya ingin mengelilingi ruangan itu. Bentuknya silinder dengan lingkar sedikit oval. Ruang berisi media dua dimensi dengan dinding melingkar tanpa sudut. Melingkar menandakan imaji tidak terkungkung dan mengendap disuatu sudut tertentu, terus berputar, tanpa batas.
Galeri Salihara.
Di sana gw berada Sabtu siang itu, pada sebuah pameran fotografi dengan tema "SINGKAWANG - Jade of Equator".
Pameran foto ini menampilkan Singkawang dari berbagai sisi, terutama kekayaan seni dan budaya. Delapan fotografer hebat mempresentasikan karyanya, mereka adalah Jay Subyakto, Yori Antar, Enrico Soekarno, Sigi Wimala, John Suryaatmadja, Sjaiful Boen, Asfarinal St. Rumah Gadang, dan Oscar Motuloh.
Kedelapan fotografer tersebut berhasil membuat Singkawang terasa hidup. Tidak hanya tertuang pada foto namun juga di tengah orang-orang yang melihat, dan salah satunya adalah gw.
Anw, gw lebih senang mengambil gambar dari pada memaparkan apa yang gw lihat. Jadi, untuk laporan lebih lengkap, bisa lihat disini atau disini. Atau bisa lihat disini untuk melihat foto yang lain.