Monday, October 17, 2016

Bersih-Bersih

Keasikan pake greader, jadi aja ga pernah ngecek blogroll di blogger. Baru sadarnya hari ini, pas cek blogroll kok yang muncul dia-lagi-dia-lagi, padahal di greader saya banyak blogger yang update tulisannya belum dibaca.

Jadilah hari ini saya bersih-bersih blog, sekaligus menata suasana hati. Ternyata, banyak blogger yang tulisannya saya suka tapi udah ga aktif. Ada yang blognya di private, di delete, pindah ke platform blog lain, bahkan ganti domain.

Kalau ganti domain sih gampang ya, saya tinggal googling nama dia dan follow lagi. Kalau di private, yauda aja pasrah, mungkin buat dia saat ini blog layaknya buku diary yang dikunci, cukup tau aja. Kalau di delete ini yang susah, udamah googling ga nemu terus asa tulisannya masih kebayang-bayang tea. Yaudah aja inimah juga mudu diikhlasin lahir batin.

Jalan lainnya, coba blogwalking cari bacaan baru yang lebih menyayat hati. Hahaha. Kalau jaman ngeblog booming tahun 2008-an saya lebih suka baca tulisan yang menghibur hati, kali ini menyayat hati aja. Ini efek T sih, tua!

Ini ada beberapa blog yang rajin saya baca, tapi ga pernah ninggalin jejak. Haha.

Blog punya Mba Leija *sokakrab* ini seru! Awalnya beberapa tahun lalu saya ga sengaja baca blog beliau mengenai persiapan pernikahan adat Bugis yang mewah dan colourful --saya suka banget tone warnanya. Terus nagih dan follow lah blog yang ini. Saya suka the way she tell something. Sederhana, fun, dan memberikan perspektif baru aja untuk saya.

Nah blog Tirta ini rajin bacanya baru-baru aja sih, padahal follow udah lumayan lama. Dan sekarang ini saya lagi rajin bacain ask.fm dia. Kalau di blognya Tirta terkesan lucu dan romantis, di ask.fm dia terkesan lebih jujur, straight to the point, dan galak. Hahaha. Yaya, kebanyakan main di dunia maya kadang bikin saya kaya psikolog, jadi (sok) tau kepribadian orang.

Pertama kali buka blog Mba Dian apa yang ada dikepala saya? Lucu! Pengen bisa gambar kaya Mba Dian gimana caranya? *mikirkeras* Saya suka senyum-senyum sendiri liat hasil karyanya, terutama gambar binatang yang lucu-lucu. Selain suka menggambar, Mba Dian ini suka korespondensi menggunakan postcard, hal yang jarang banget dilakukan pada era digital saat ini.

Dulu banget saya suka ngikutin blog Mba Tika yang ngebahas soal digital things atau review produk dan event. Sekarang, saya lagi rajin baca #BaladaRana di blog dan facebooknya. Seneng aja baca perkembangan dan tingkah laku anaknya Mba Tika, Rana, yang lucu dari bulan ke bulan. Saya juga jadi belajar banyak dan tau tips-tips mendidik anak.

Saya itu suka banget nonton film --dan tiap abis nonton film selalu lupa jalan ceritanya-- tapi males nyari tau info film baru. Nah movie blogger yang satu ini ngebantu banget dikala pengen nonton film di bioskop, tapi ga tau mau nonton apa. Review filmnya update banget. Review film di blog ini memang personal banget, jadi bisa aja menurut dia filmnya bagus dan menurut saya kebalikannya. Cuma masalah selera, jadi kamu ga usah sewot.

Nah itu dia beberapa blog yang lagi rajin saya baca. Kamu punya referensi blog lain yang seru untuk dibaca?

Thursday, October 6, 2016

Untuk Kamu: Yang Mereka Anggap 'Perempuan Kuat'

Di bawah ini merupakan salah satu karya (versi bahasa indonesia) dari blogger yang saya kagumi, Mba Hanny Kusumawati. Salah satu hal yang menyenangkan dari membaca tulisan seseorang adalah kamu bisa merasakan 'dunia' orang lain tanpa harus mengenalnya.

Kenapa saya suka karya beliau yang ini?

Hmm.. Membaca tulisan ini seperti melihat diri sendiri pada bidang kaca yang luas.

Menghangatkan hati.

Happy reading!

***

Mereka bilang, kamu perempuan kuat.

Karena kamu mandiri, dan terlihat begitu percaya diri melakukan segala sesuatu seorang diri. Karena kamu selalu terlihat baik-baik saja. Karena kamu biasa mengambil alih situasi ketika segala sesuatu bergerak di luar kendali, dan menjadikan segalanya tenang kembali. Karena kamu selalu nampak gigih berusaha mencarikan jalan keluar ketika yang lain berpangku tangan. Karena kamu seringkali menolak uluran tangan dan berkata, "Tak apa, saya bisa melakukannya sendiri." Karena kamu juga sepertinya bahagia dan penuh dalam duniamu sendiri, meski tanpa pasangan.

Mereka bilang, kamu perempuan kuat.

Kamu, yang menunda mengejar mimpimu sendiri untuk memastikan orang-orang di sekitarmu bisa menggapai mimpi mereka. Kamu, yang memastikan semua orang makan terlebih dahulu, lalu menyantap apa yang tersisa di atas meja. Kamu, yang selalu mempersilakan orang-orang riuh-rendah sebelum akhirnya mulai berbicara. Kamu, yang hanya akan menangis ketika tak ada orang yang melihat.
KAMU, YANG SELALU MENGALAH DALAM SEBUAH HUBUNGAN KARENA MEREKA BERKATA, "AKU TAHU, KAMU PEREMPUAN KUAT," --SEAKAN-AKAN MENJADI PEREMPUAN KUAT MEMBUATMU IMUN DARI PATAH HATI.
Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berharap mereka tak melihatmu sebagai perempuan kuat. Kamu berharap bisa beristirahat, karena terkadang hidup terasa begitu melelahkan. Kamu terkadang membayangkan betapa senangnya menjadi pihak yang diperjuangkan, dan bukan menjadi seseorang yang terus-menerus berjuang. Bahwa orang lain akan memanggul beban hidupmu tanpa diminta, dan bukan sebaliknya.

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berharap dapat menitikkan air mata ketika sedih, meledak ketika marah, dan mencurahkan isi hati ketika gundah. Ada hari-hari ketika kamu merasa ingin menangis, lalu kau lupa bagaimana caranya--karena sudah begitu lama kamu memaksakan diri tersenyum ketika kamu merasa sedih.

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang ingin berkata, "Aku menginginkan itu!" dan membiarkan orang lain mengalah untuk memberikan apa yang kamu inginkan. Kamu ingin bisa merajuk dan menjadi sedikit keras-kepala, agar orang lain menuruti kehendakmu, dan bukan sebaliknya.
SESEKALI, KAMU INGIN MENJADI PIHAK YANG MAMPU MENYERAH.
Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang ingin berkata bahwa kamu kesepian. Bahwa setelah menghadapi dunia yang penuh tantangan, kamu ingin pulang pada tangan-tangan yang akan memanjakanmu dengan pelukan. Kamu ingin sesekali dilindungi; berharap kamu juga bisa menjadi sosok rapuh yang akan dihujani perhatian dan kasih-sayang.

Ketika sebuah hubungan menjadi sulit, kamu ingin mendengar, "Aku harus tetap bersamanya, karena aku tak sanggup menyakitinya," dan bukan "Dia tentunya akan baik-baik saja tanpaku, dia perempuan kuat..."

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, menyandang begitu banyak beban, begitu banyak mimpi, begitu banyak tanggung-jawab di bahumu. Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berpikir, jika bukan kamu yang menjadi kuat--siapa lagi yang bisa menanggung semua ini?
TETAPI, KAMU, YANG MEREKA BILANG PEREMPUAN KUAT --YA, KAMU: KAMU JUGA LAYAK UNTUK BAHAGIA.
Kamu berhak mengambil istirahat sejenak, dan sesekali menjadi sedikit 'egois'. Untuk meminta apa yang kamu inginkan. Untuk berkata, "Bantu aku, aku tak bisa melakukannya sendirian." Untuk membiarkan air matamu jatuh tanpa perlu disaput senyuman. Untuk menjadi seseorang yang dipertahankan--dan bukan yang selalu dilepaskan.

Karena kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, sesungguhnya tak selalu sekuat yang mereka kira.