Monday, July 20, 2009

Ada yang salah dengan itu?

Kenalkan, namaku Mawar. Nama yang cantik bukan? Tapi jangan lihat diriku dari namaku. Aku tidak secantik itu. Walaupun aku mengakui bahwa aku sama berdurinya dengan bunga cantik itu. Tapi duri itu tidak akan melukaimu jika kamu tau cara menyentuhku.

Aku hanya ingin bertanya. Apakah kamu pernah melewati satu fase dimana kamu merasa berbeda?

Maksudku, berbeda dari biasanya.

Atau ternyata hanya orang tertentu yang menganggap aku berbeda?

Entahlah.

Setiap manusia adalah unik. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya menjadikan mereka sebagai satu paket yang utuh.

Ditambah dengan orang orang sekelilingku yang sangat mensupport dan menyayangi aku, penuh. Menjadikan hidupku sebagai satu paket plus plus yang ga bisa tergantikan dengan apapun.

Aku sadar aku berbeda akir akir ini. Bukan, aku tidak mengkonsumsi obat obat terlarang itu. Tidak, bahkan aku tidak terpikir untuk melacurkan diriku. Tapi aku tau aku dengan sengaja melupakan beberapa hal yang dulu biasa aku lakukan.

Aku menjadi berbeda, begitu kata dia.

Menjadi amat jauh dengan dia, orang yang menganggap aku orang terdekatnya.

"Tapi maaf, hidupku tidak hanya berisi kamu."

Kemarin, aku memang selalu ada disampingnya. Menemaninya jika dia sedang ingin bersenang senang. Mendengarkan tiap detail ceritanya. Mencoba berpikir keras memecahkan masalahnya. Bahkan ketika orang orang sudah terlelap dalam tidurnya, lampu kamar tidurku masih menyala untuknya.

Jika dia mau mengerti, aku masih Mawar yang sama, seperti dulu. Hanya saja, belakangan ini aku sedang cuti.

Iyah. Aku sedang menikmati libur panjangku. Kembali pulang. Ke tempat dimana aku bisa menyandarkan tubuhku yang semakin renta ini. Ke tempat dimana aku bisa mengeluarkan air mata tanpa perlu aku jelaskan mengapa. Ke tempat dimana aku bisa tertawa lebih lepas lagi. Ke tempat dimana seharusnya dari dulu aku berada.

Tidak. Tidak ada yang salah dengan dia. Mungkin dia benar, aku memang berbeda dari biasanya.

"Maaf, jika kamu merasa kehilangan."

Aku rasa dia harus mulai terbiasa dengan itu. Kehilangan akan membuat dia jauh lebih dewasa nantinya.

Lagipula, kadang kita tidak bisa menyenangkan semua orang disekeliling kita, meskipun kita ingin. Selalu ada konsekuensi dari tiap pilihan yang kita buat.

Termasuk pilihan hidupku.

Dan aku terima itu.

Sekali lagi.

"Maaf, aku memang berbeda denganmu."

Tuesday, July 14, 2009

Rindu bercumbu

Hampir empat minggu.
Percayakah kamu?
Bagiku ini seperti sewindu.

Lama kita tidak bercumbu.
Menautkan lidah hingga air liur bertemu.
Merasakan desah nafasmu meracuni pikiranku.
Menjamah tiap sudut tubuhmu hingga aku mencandu.
Merayu hingga pipimu merah jambu.

Ahh bahkan aku sampai membisu.

Aku hanya sedang rindu bercumbu.
Denganmu.. blog ku.