Tuesday, June 29, 2010

Foodcourt @ Setu Babakan

Saya lagi kepengen ini.


Bukan kepengen abangnya, tapi kepengen anunya.


Cahkwe-nya. Ngeres aja sih pada. Hahaha.


Saya nemu cahkwe yang pendek-pendek itu di Setu Babakan. Setu yang terletak disamping sebuah perkampungan budaya Betawi dimana seluruh bangunan dan jajanannya bergaya Betawi. Setu yang cukup besar di daerah Srengseng Sawah, Lenteng Agung. Setu yang (menurut saya) ga asik buat tempat pacaran.

Kenapa?

Pertama, saya ga punya pacar.
Kedua, takut digigit nyamuk demam berdarah.
Ketiga, banyak yang liatin, malu sayah :p
Keempat, udah ah cukup segitu curhatnya.

Buat saya yang tinggal di daerah timur, perjalanan ke Setu Babakan jadi pe-er banget buat saya yang kecerdasan spasialnya nol besar. Namun semua itu ga jadi masalah ketika melihat deretan jajanan beraneka ragam khas Betawi layaknya foodcourt di mall-mall. Ada sotomie, kerak telor, roti buaya, bir pletok bahkan soto betawi juga ada.

Saya sebenernya pengen nyobain semua makanan disana, tapi kok yaaaaa errrrr saya sepertinya perlu mikir seribu kali gitu. Bukan apa-apa, saya cuma merasa tempatnya kurang bersih. Banyak tempat makan yang berdekatan dengan tong sampah. Bahkan jelas-jelas ada beberapa yang berjualan di depan WC Umum.

Akhirnya, setelah jauh jauh dateng kesana saya cuma makan kerak telor, cahkwe itu, dan burger. Iya, abang burger yang di goes pake sepeda ituloh. Tapi kenikmatan makan saya lagi-lagi berkurang mengingat saos yang dioleskan diburger saya adalah saos botolan yang ga da rasanya. Bukan saos seperti yang ada di rumah saya. Saya coba maklum, mungkin apa yang mereka hasilkan ga seberapa dibandingkan apa yang dikeluarkan jika pake saos yang lebih bermerk.

Saya cukup nelen ludah aja deh.

Sayang bener ya. Padahal Setu Babakan ini indah loh.



Setu Babakan ini sebenernya bisa jadi salah satu tempat wisata keluarga yang menyenangkan sekaligus aset yang menjanjikan buat negara. Tentunya jika sedikit lebih tertata dan bersih seperti Perkampungan Betawi yang terletak di samping setu.

Kalo kamu masih penasaran, ga rugi juga kalo sekali-kali dateng ke foodcourt di Setu Babakan. Selain murah meriah, kamu juga jadi lebih tau tentang budaya Betawi.

Tuesday, June 15, 2010

Pssstt, i'll tell you about something. But don't tell anyone yah? :p

Lama ga menjajah blog, tiba-tiba gw dapet award dari Risa as a beautiful blogger. Thanks a lot, dear :)


And here's the rules :
  1. Thank and link the person that gave you the award.
  2. Pass this award to 15 bloggers you’ve recently discovered and think are fantastic
  3. Contact said Blogs and let them know they’ve won the award
  4. State 7 things about yourself.
And i'll give this award to everyone who visiting my blog :) coz we are beautiful, no matter what they say.

And 7 things about my self yah? Sebenernya gw ga suka menjabarkan sesuatu tentang diri gw, but i'll do it, sebagai pengingat jika suatu hari nanti tiba-tiba gw lupa diri. hahahaha.

Here i go!

  • I'm the cuek-est girl in the world
Sifat gw yang satu ini membawa keuntungan yang amat sangat. When i was in so sad sad situation,  sifat cuek ini membawa gw ke jalur yang semestinya, to get my life back. But somehow, ini juga bisa jadi masalah yang teramat besar untuk orang-orang terdekat gw, yang bisa bikin hidup gw kaya rollercoaster. But one thing that they dont know is i still watching them from here, with my own way.

  • I'm simple
Gw ga suka yang ribet-ribet. Ga suka pake baju ribet. Ga suka model rambut yang bikin ribet. Ga suka punya motto hidup yang ribet. Ga suka ngomong yang ribet-ribet. Ga suka ngeribetin orang. Tapi satu hal yang baru-baru ini gw sadari ada yang ribet dari diri gw adalah OTAK GW!

  • I love art
Yaya, gw ga suka berhitung, ga suka menghapal, ga suka jejeran angka-angka, but i do love much drawing, singing, writing, dan segala hal yang berbau seni. Meskipun gw ga bisa-bisa amat gambar, ga bisa-bisa amat nyanyi (bahkan cenderung fals), dan ga bisa-bisa amat nulis tapi gw pengen bisa untuk sesuatu yang gw suka.

  • I wanna be an astronout :)
When i was child, salah satu cita-cita gw adalah pengen-jadi-astronot. Sejak kesukaan gw akan benda langit terkuak, membayangkan bisa jalan-jalan ke luar bumi dan bisa megang benda-benda langit mungkin akan jadi satu cerita yang ga akan habis di makan usia. Kira-kira ada yang mau sponsorin gw jalan-jalan keluar bumi ga yah? :p

  • I love baby - kiddy
Some people said that i'm maternity. Menurut gw sih wajar aja secara gw perempuan yang pada akhirnya akan menjadi seorang ibu, pasti ada aja gitu gen gen yang menjurus kearah sana, dan gw percaya semua perempuan pasti punya itu. Tapi yang mau gw perjelas adalah gw suka anak kecil, yang imut imut dan gemesin. Inget ya, ga termasuk yang suka lari-lari dan mecahin barang juga suka mukul-mukul teu puguh. Anak kecil itu lucu, menghibur disaat stress. Dan kalo liat baby - anak kecil yang ngegemesin gitu bawaannya pengen gw masupin kardus terus bawa pulang aja gitu. Hihihihi.

  • I liked watching you with an unusual way
Jangan heran kalo ketemu gw. Karna biasanya gw hanya akan mendengarkan dan melihat dengan cara yang ga biasa. Bukan kenapa-kenapa, gw suka mengamati segala sesuatu tentang manusia yang ternyata unik-unik.

  • I'm afraid of losing
Kehilangan memang membuat gw menjadi lebih perkasa. But inspite of all, i just dont wanna lose anyone i love.


So, how about you? Just tell me a thing about you :)

Friday, June 4, 2010

Percakapan Rahasia

"Jarang-jarang sama orang lain aku bisa kaya gini"
"Kenapa?"
"Bisa diem, ga da tuntutan harus ngomong, ga merasa canggung harus diem, ga harus nimpalin obrolan dengan excited, pokonya bisa semau aku, bisa melongo, bisa bengong, bisa asal jawab, ga da tekanan, jadi pendengar yang santai"
Saya menyeruput ice chocolate yang sudah tidak lagi dingin ditemani suara hingar bingar musik. Di sini, di tempat yang sama, saya dan dia sama-sama tertawa. Menertawakan orang-orang yang tertawa, mengomentari setiap orang yang lewat, menghabiskan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk kesenangan hari ini.
"Gapapa lah, kan ga tiap hari kita kesini", begitu pembelaan dia.

"Iya, besok kita ngegembel lagi ya di pinggir jalan", saya menyahut.
***

Jakarta kota yang kejam. Slogan itu dulu lekat dibenak orang-orang yang hidup di ibu kota ini. Yang ga punya self-defence yang kuat dapat dipastikan akan tersingkir secara perlahan. Segala cara dilakukan agar paling ga bisa liat matahari pagi esok pagi, termasuk menjalankan banyak peran demi sesuap nasi.

Benarkah demi sesuap nasi? Atau demi segenggam berlian?

Saya yakin orang-orang disekeliling saya sekarang punya lebih dari segenggam berlian. Saya? Saya hanya punya seuntai manik-manik ditangan saya. Meski tidak mewah, namun saya bahagia memilikinya.

Lagi-lagi bahagia. Let me see. Apakah wanita dipojokan yang tertawa bersama segerombolan teman-temannya itu bahagia? Keliatannya sih iya. Tapi saya tidak tahu dia benar-benar bahagia ataukah itu hanya semu semata.

Atau mungkin wanita di pojok sana (yang dari tadi sendirian itu) yang bahagia? Dari roman mukanya sih engga. But who's know?

Lingkungan sekitar terkadang memaksa saya, dia, dan mungkin juga mereka untuk memainkan peran yang (mungkin) tidak kita inginkan. Bertahan untuk hidup. Hidup untuk bertahan. Konsep yang abstrak namun juga pasti. Bingung? Saya juga. Hahahaha.

Hidup memang kadang mengalahkan saya. Tapi saya punya pilihan untuk bangkit atau tidak. Untuk tetap memerankan ini atau tidak. Untuk tetap menjalankan ini semua atau berhenti pada satu titik.

***
Saya kembali menatap layar netbuk sementara dia asik dengan telepon seluler-nya. Dipojokan saya masih bisa mendengar segerombol wanita dewasa yang tertawa hingga membahana. Dipojok yang lain segerombol pria berlomba-lomba membuat gumpalan asap. Tempat ini penuh. Penuh dengan wajah lelah.
 
Dan meski kami saling diam, saya dan dia sebenarnya sedang membuat percakapan melalui indera yang lain. Percakapan rahasia.

Musik semakin bingar. Saya menyeruput ice chocolate sampai habis. Menyerah pada malam. Dan bersiap-siap memainkan peran yang lain.