Friday, October 31, 2014

Mario Iroth - The Social Traveler

Mario Iroth - pertanyaan pertama yang pasti terlintas dibenak kamu, "Siapa sih dia? Kece?"
Perjalanan Wheel Story 2 di Baliem Valley - Wamena

Mario menyebut dirinya adventurer. Atau kalau saya menyebutnya social traveler. Asal ih. Biarin ah, biar anti mainstream. Kenapa saya bilang gitu? Karena dalam perjalanannya, dia ga hanya sekedar "jalan-jalan", namun juga punya misi sosial.

Saya kenal Mario, baru sih, sekitar pertengahan 2013 lalu. Awal kenal Mario memang karena pekerjaan. Namanya cukup asing ditelinga. Maklum saya bukan penggemar otomotif ataupun penggemar olahraga pria. *dadah dadah sama Mario*

Jadi, salah satu brand yang saya pegang akun sosial medianya ingin mensupport perjalanan Mario yang berlabel Wheel Story. Mario ini cukup apik, rapih, serta terkonsep dalam merencanakan Wheel Story menurut saya. Dan yang supernya lagi, dia tau bagaimana cara mewujudkan Wheel Story. In every inch of step loh ya. Hal yang patut dicontoh dan masih sulit saya praktekkan. Haha. *curhat colongan*

Mario yang hobi berpetualang dan fotografi ini dahulu bekerja sebagai tour guide di salah satu hotel di Bali. Semusim liburan, dia senang traveling dan menjadi volunteer dibeberapa NGO yang bergerak dibidang pendidikan dan perlindungan anak. Namun menjelang Wheel Story sesi kedua di 2014, dia memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan memanjangkan kaki serta tangannya untuk menggapai mimpi yang lebih besar.

Mewujudkan hobi dan passion sekaligus terdengar sangat menyenangkan ya? Tapi, hey, selalu ada ke(tidak)senangan di tengah kesenangan. Jangan kamu kira semuanya bakal baik-baik aja. Karena belum tentu kamu dan saya bisa sebegitu gigihnya untuk mewujudkan passion seperti Mario. Mengetuk satu persatu pintu rumah orang dan berharap mereka mau membantu merealisasikan angan-angan, kedengerannya aja sulit dilakukan.

Tapi bukti bahwa Dia akan merubah nasib seseorang yang juga berusaha, ya salah satunya Mario ini. Usaha Mario pun berbuah manis dan cantik. Perjalanan Wheel Story sesi pertama, Mario berhasil mengeksplore keindahan dari 7 negara di ASEAN dan melakukan amal di Kamboja. Menempuh jarak 20.000 km selama 105 hari, start dari Kuta-Bali dan finish di Kuta-Bali juga. Menggunakan motor. Sendirian.

Masa iya ada orang jalan-jalan sendirian ke luar negeri naek motor? Iseng bener!

Ya ada, Mario itu orangnya. Saya aja pengen ga percaya, takut musyrik, tapi ya manusianya ada di hadapan saya. Terpampang nyata kalo kata Syahrini mah.

Perjalanan Wheel Story 2, mengusung tema “breathtaking, educational & inspiring” dimulai pada 1 Juli 2014 lalu. Mengambil garis start di kota Makassar, Mario kerap disuguhkan pada pemandangan yang tak pernah dilihat sebelumnya. Kondisi desa yang kekurangan air, anak-anak yang harus menempuh jarak lebih dari 5 km untuk dapat bersekolah, akses pendidikan yang masih sangat minim menjadi cerita yang semakin menguatkan tekadnya untuk terus melakukan aksi sosial sepanjang hidupnya.

Saya ga perlu cerita detail perjalanannya deh ya, panjang. Kamu bisa baca langsung di websitenya www.wheelstory.org atau nyapa langsung via fanpage Wheel Story, twitter @wheel_story, atau instagram @wheel_story.

Ga sampai disitu aja, Mario masih ingin melanjutkan Wheel Story hingga 2020. Dan berada di titik 2020 bukan suatu akhir. Mario masih punya segudang rencana, diantaranya mengikuti international racing dan menulis buku perjalanan Wheel Story.

Jika aja semua anak-anak Indonesia punya kegigihan yang sama dengan Mario untuk mewujudkan mimpi. Bisa bayangkan ga seperti apa jadinya Indonesia dimasa depan?

Monday, October 27, 2014

Sudahkah Kamu Menulis Hari Ini?

Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri
~ Stephen King
Suka dengan sebaris kalimat yang saya dapat pagi ini dari provider kesayangan.
Selamat Hari Blogger Nasional, yuk nulis yuk! :D

Sunday, October 12, 2014

Dear No One

Lagi suka dengerin lagunya Dear No One dari Tori Kelly. Ga ada alasan khusus sih, hanya suka gitu aja waktu pertama kali denger Ghaitsa Kenang nyanyiin lagu ini di ajang Raising Star Indonesia.

Ngulik-ngulik liriknya, kok ya pas gitu. Hahaha, pas lagi galau waktu itu ceritanya.

Yah jadi curhat kan! *tepok jidat*

Well, jadi ketika itu saya lagi dalam masa-masa bosen ditanyain "jadi lagi deket sama siapa?", "kapan nikah?", "jangan pilih-pilih", atau yang lebih ekstrim "kok belum lahiran? perut uda buncit gitu!". Pake nada sopran pula. Minta ditimpuk. Timpuk pake kasih sayang aja gimana? Hahaha...

Yaaa.. milih itu perlu sih menurut saya. Ga da yang mau beli kucing dalam karung juga kan. Tinggal kadar milihnya aja yang mudu pas.

Jadi... Jika kamu merasa hidupmu udah sempurna karena uda punya pasangan dan terpenuhi segala keinginanmu, bantu doa aja ya, bantu ngenalin juga boleh deh.

Karena bukan mau saya untuk ga punya pasangan, beneran deh. Deep down inside, saya mau kok punya pasangan. And yes, someone come and go in my life. Hanya memang it doesn't work aja.

Tapi kamu dan saya selalu punya pilihan kan? Entah itu untuk diem aja meratapi nasib atau terus menikmati hidup ke depannya. And i choose the second one.

So, please, stop asking me. Stop asking someone out there the same question like you did to me. Mungkin kamu hanya care, tapi ga tiap ketemu ditanya juga kan. Dan seperti kata Tori Kelly dalam lagunya.

Cause when the time is right he'll be here, but for now, dear no one..

Enjoy this song!


I like being independent
Not so much of an investment
No one to tell me what to do
I like being by myself
Don’t gotta entertain anybody else
No one to answer to

But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we’re old
Yeah sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end

So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song

I don’t really like big crowds
I tend to shut people out
I like my space, yeah
But I’d love to have a soul mate
God will give him to me someday
And I know it’ll be worth the wait

So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song

But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we’re old
Yeah sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end

So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song

Sunday, October 5, 2014

Sesederhana Itu

Kau membuka pagiku.
Dan juga menutup malamku.
Sesederhana itulah aku menginginkanmu.

Saturday, October 4, 2014

Rekreasi

Sekitar lima atau enam bulan lalu, saya sempat mengisi beberapa rubrik di sebuah majalah anak-anak. Berawal dari kebosanan yang mendera hidup *duileeeh*, saya menawarkan diri untuk menulis pada seseorang. Nulis apa aja saya mau deh *murahan*.

Singkat cerita, saya langsung meng-iya-kan ketika tawaran itu menghampiri. Ga perlu pikir panjang. Pun ga punya ekspektasi macam-macam. Kalaupun karya saya ga diterima at least saya sudah mencoba. Sesuatu di luar kebiasaan.

Alhamdulillahnya beliau bisa menerima bahasa saya yang sulit dicerna anak-anak itu, haha. Karena saya ga ngerti nulis yang baik sesuai EYD itu seperti apa. Berbekal bacaan dari jaman SD dulu, i let my imagine lead the words. Berimaji bahwasanya saya adalah seorang anak kecil yang ingin tahu segalanya. And it was fun!

Kesukaan saya pada anak-anak dan dunianya. Serta keinginan untuk berbagi nilai-nilai yang orang-orang terdekat ajarkan ketika saya kecil dulu, juga menjadi alasan mengapa saya harus menjawab iya tanpa pikir panjang.

And here i am. Kembali menulis untuk rubrik yang berbeda. Setelah beberapa bulan terakhir sempat terhenti karena satu dan lain hal.

Menulis untuk anak-anak itu bagi saya seperti rekreasi. Mengalihkan perhatian sejenak pada apa yang kamu tau bisa membahagiakanmu agar kamu tetap "waras" di tengah kehidupan yang semakin menggila. Sesederhana itu.

Untuk kamu, mungkin ini hal yang biasa. Untuk saya, kebahagiaan tersendiri ketika seseorang bisa menerima dan memberi apresiasi. Seseorang, yang bahkan rupanya pun kamu ga tau. Apalagi bisa menanamkan nilai-nilai positif pada bibit-bibit kecil, yang mungkin saja jadi pemimpin besar di masa depan.

***

Maka berhati-hatilah pada tiap kata yang keluar dari mulutmu. Mungkin saja Dia sedang memperhatikan dan tetiba mengabulkan inginmu.

It's never too late to have a happy childhood - Tom Robbins

Wednesday, October 1, 2014

Tragedi Busway

Saya mulai kisahnya ya...

Alkisah di jaman Siti Nurbaya, Agnes Monicah *suka-suka saya mo jadi siapa* mo jalan-jalan naek busway. Pada sebuah shelter, Agnes masuk ke dalam busway yang penuh sesak. Mata kedip-kedip cari bangku kosong *kedip-kedip ama cacingan beda tipis emang*. Ternyata penuh sodara-sodara. Alhasil Agnes gelantungan sepanjang jalan.

Di depan Agnes, duduk seorang wanita muda berkerudung, yang selanjutnya kita sebut saja wanita itu Mawar. Saking asiknya gelantungan, Agnes ga sadar jikalau sedari tadi Mawar memperhatikan dirinya. Merasa GR, Agnes memberikan senyum terbaiknya pada Mawar.

Prikitiwww... *ini Agnes apa Sule sih* 😒

Detik demi detik berlalu. Ga lama kemudian, tiba-tiba Mawar nyolek Agnes yang lagi gelantungan sambil bengong mikirin nasip.

"Mba, duduk mba"
"Oh iya makasih, War!" *sok ikrib*

Duh, untung aja ada si Mawar mo turun. Agnes jadi ga cape gelantungan deh. Lalu Agnes pun duduk dan nerusin lamunannya yang kepotong tadi.

Kelewat beberapa shelter, kondisi busway agak lowong dikit. Lah kok ndilalahnya si Mawar masih di dalem busway, kenapa dia ga turun ya? Agnes heran! Apakah Mawar tiba-tiba hilang ingatan dia musti turun dimana. Ataukah ini hanya fatamorgana Agnes belaka. Malah Agnes liat Mawar turun di shelter terakhir. Samaan kita!

***

Dikasi duduk di dalam busway sama orang yang ga dikenal itu rasanya... Bingung.. Mudu terharu senang karena ada yang peduli... atau justru senewen karena dikira ibu hamil!

Sakitnya tuh disiniiiiii... *sodorin perut*