Sekitar lima atau enam bulan lalu, saya sempat mengisi beberapa rubrik di sebuah majalah anak-anak. Berawal dari kebosanan yang mendera hidup *duileeeh*, saya menawarkan diri untuk menulis pada seseorang. Nulis apa aja saya mau deh *murahan*.
Singkat cerita, saya langsung meng-iya-kan ketika tawaran itu menghampiri. Ga perlu pikir panjang. Pun ga punya ekspektasi macam-macam. Kalaupun karya saya ga diterima at least saya sudah mencoba. Sesuatu di luar kebiasaan.
Alhamdulillahnya beliau bisa menerima bahasa saya yang sulit dicerna anak-anak itu, haha. Karena saya ga ngerti nulis yang baik sesuai EYD itu seperti apa. Berbekal bacaan dari jaman SD dulu, i let my imagine lead the words. Berimaji bahwasanya saya adalah seorang anak kecil yang ingin tahu segalanya. And it was fun!
Kesukaan saya pada anak-anak dan dunianya. Serta keinginan untuk berbagi nilai-nilai yang orang-orang terdekat ajarkan ketika saya kecil dulu, juga menjadi alasan mengapa saya harus menjawab iya tanpa pikir panjang.
And here i am. Kembali menulis untuk rubrik yang berbeda. Setelah beberapa bulan terakhir sempat terhenti karena satu dan lain hal.
Menulis untuk anak-anak itu bagi saya seperti rekreasi. Mengalihkan perhatian sejenak pada apa yang kamu tau bisa membahagiakanmu agar kamu tetap "waras" di tengah kehidupan yang semakin menggila. Sesederhana itu.
Untuk kamu, mungkin ini hal yang biasa. Untuk saya, kebahagiaan tersendiri ketika seseorang bisa menerima dan memberi apresiasi. Seseorang, yang bahkan rupanya pun kamu ga tau. Apalagi bisa menanamkan nilai-nilai positif pada bibit-bibit kecil, yang mungkin saja jadi pemimpin besar di masa depan.
***
Maka berhati-hatilah pada tiap kata yang keluar dari mulutmu. Mungkin saja Dia sedang memperhatikan dan tetiba mengabulkan inginmu.
It's never too late to have a happy childhood - Tom Robbins
No comments:
Post a Comment