Saturday, December 31, 2016

Selamat Datang 2017!

Hari ini tepat tanggal 31 Desember. Biasanya hari gini saya masih masuk kantor. Berhubung hari terakhir di tahun 2016 jatuh di hari Sabtu --dan memang dari kemarin saya sudah ngambil day off-- jadi here i am.

Hmm, 2016 jadi taun yang baik bagi saya. Up and down kehidupan kayanya sudah ga terlalu berasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Kekhawatiran akan segala sesuatu juga jauh berkurang. Bukan berarti hidup saya sempurna banget. Ga juga.

Saya hanya merasa terlalu culas jika menghitung apa-apa yang ga pernah saya dapatkan, sementara banyak hal yang Allah kasih buat saya di tahun ini. Saya menyadari, tahun ini saya lebih banyak menerima.

Menerima banyak berkah
Berkah usia. Panjang umur. Sampai di usia 30 ini. Berkah sehat. Meski tiga bulan lalu sempat di diagnosa suatu penyakit, alhamdulillahnya masih bisa beraktivitas seperti biasa. Berkah hidup. Ga kurang, ga lebih, hanya cukup. Berkah nafas. Ga sesak. Bisa makan kenyang. Berkah melihat dunia. Lihat matahari terbit dan tenggelam. Cerahnya pantai.

Menerima banyak rejeki
Tahun ini saya bisa memiliki dua kendaraan. Yang pertama anggaplah reward hasil kerja keras saya selama lima tahun belakangan. Dan kedua anggaplah reward untuk diri sendiri dan keluarga. Rejeki duniawi yang saya yakini ga akan saya bawa mati. Hanya berharap bisa mempermudah bagi yang menggunakan dan merasakan, hingga membawa rejeki untuk yang lainnya nanti.

Menerima banyak doa
Doa panjang usia. Panjang jodoh. Banyak rejeki. Diberkahi. Dilancarkan segala urusan. Doa terbaik yang insya allah datang dari hati yang tulus. Semuanya saya amini. Berharap doa yang sama datang pada mereka yang mendoakan.

Menerima banyak kasih sayang
Tambah keluarga baru. Adik baru. Saudara yang meski ga sedarah tapi saling bahu membahu. Teman lama yang masih terhubung walaupun hanya satu-satu. Kasih ibu, yang ga kenal waktu. Meski seringkali saya kewalahan dengan rentetan pertanyaan beliau.

Menerima banyak ajakan jalan-jalan
Bali. Singapore. Pahawang. Yogyakarta. Keliling Bandung. Keliling Jakarta. Jalan-jalan terencana maupun ga terkira. Meski ada yang sambil kerja. Pasokan jiwa harus tetap terisi sementara. Mau tau kenapa? Biar ga gila!

Menerima banyak pekerjaan
Dalam makna sebenarnya. I mean, kerjaan di kantor lagi banyak-banyaknya. Digital things lagi jadi ratu tahun ini. Efeknya ya PR saya juga makin banyak. Meskipun mulut selalu mengeluh, tapi saya bersyukur masih ada yang dikerjakan. Karena artinya saya masih dipercaya. Ga bengong kaya sapi ompong.

Banyak menerima bikin saya mikir. Duh, memang saya sebaik itu apa sampai dikasih segitu banyaknya.

Tapi saya percaya, kemudahan ga begitu saja datang tanpa kesulitan. Apa-apa yang kamu terima hingga detik ini, mungkin saja akumulasi daripada kerja keras, doa, dan pengharapan kamu dan orang-orang terdekatmu selama setahun kebelakang.

Dan terima kasih untuk kamu. Yang mendorong saya dari belakang. Yang mendoakan saya secara diam-diam. Yang tetap bersama meski kamu tau badai bisa kapan saja menghadang. Harapan saya, semoga tahun depan bisa lebih banyak memberi. Itu saja.

Jadi, apa yang sudah kamu terima setahun belakangan ini? Share di kolom komentar ya.

Monday, October 17, 2016

Bersih-Bersih

Keasikan pake greader, jadi aja ga pernah ngecek blogroll di blogger. Baru sadarnya hari ini, pas cek blogroll kok yang muncul dia-lagi-dia-lagi, padahal di greader saya banyak blogger yang update tulisannya belum dibaca.

Jadilah hari ini saya bersih-bersih blog, sekaligus menata suasana hati. Ternyata, banyak blogger yang tulisannya saya suka tapi udah ga aktif. Ada yang blognya di private, di delete, pindah ke platform blog lain, bahkan ganti domain.

Kalau ganti domain sih gampang ya, saya tinggal googling nama dia dan follow lagi. Kalau di private, yauda aja pasrah, mungkin buat dia saat ini blog layaknya buku diary yang dikunci, cukup tau aja. Kalau di delete ini yang susah, udamah googling ga nemu terus asa tulisannya masih kebayang-bayang tea. Yaudah aja inimah juga mudu diikhlasin lahir batin.

Jalan lainnya, coba blogwalking cari bacaan baru yang lebih menyayat hati. Hahaha. Kalau jaman ngeblog booming tahun 2008-an saya lebih suka baca tulisan yang menghibur hati, kali ini menyayat hati aja. Ini efek T sih, tua!

Ini ada beberapa blog yang rajin saya baca, tapi ga pernah ninggalin jejak. Haha.

Blog punya Mba Leija *sokakrab* ini seru! Awalnya beberapa tahun lalu saya ga sengaja baca blog beliau mengenai persiapan pernikahan adat Bugis yang mewah dan colourful --saya suka banget tone warnanya. Terus nagih dan follow lah blog yang ini. Saya suka the way she tell something. Sederhana, fun, dan memberikan perspektif baru aja untuk saya.

Nah blog Tirta ini rajin bacanya baru-baru aja sih, padahal follow udah lumayan lama. Dan sekarang ini saya lagi rajin bacain ask.fm dia. Kalau di blognya Tirta terkesan lucu dan romantis, di ask.fm dia terkesan lebih jujur, straight to the point, dan galak. Hahaha. Yaya, kebanyakan main di dunia maya kadang bikin saya kaya psikolog, jadi (sok) tau kepribadian orang.

Pertama kali buka blog Mba Dian apa yang ada dikepala saya? Lucu! Pengen bisa gambar kaya Mba Dian gimana caranya? *mikirkeras* Saya suka senyum-senyum sendiri liat hasil karyanya, terutama gambar binatang yang lucu-lucu. Selain suka menggambar, Mba Dian ini suka korespondensi menggunakan postcard, hal yang jarang banget dilakukan pada era digital saat ini.

Dulu banget saya suka ngikutin blog Mba Tika yang ngebahas soal digital things atau review produk dan event. Sekarang, saya lagi rajin baca #BaladaRana di blog dan facebooknya. Seneng aja baca perkembangan dan tingkah laku anaknya Mba Tika, Rana, yang lucu dari bulan ke bulan. Saya juga jadi belajar banyak dan tau tips-tips mendidik anak.

Saya itu suka banget nonton film --dan tiap abis nonton film selalu lupa jalan ceritanya-- tapi males nyari tau info film baru. Nah movie blogger yang satu ini ngebantu banget dikala pengen nonton film di bioskop, tapi ga tau mau nonton apa. Review filmnya update banget. Review film di blog ini memang personal banget, jadi bisa aja menurut dia filmnya bagus dan menurut saya kebalikannya. Cuma masalah selera, jadi kamu ga usah sewot.

Nah itu dia beberapa blog yang lagi rajin saya baca. Kamu punya referensi blog lain yang seru untuk dibaca?

Thursday, October 6, 2016

Untuk Kamu: Yang Mereka Anggap 'Perempuan Kuat'

Di bawah ini merupakan salah satu karya (versi bahasa indonesia) dari blogger yang saya kagumi, Mba Hanny Kusumawati. Salah satu hal yang menyenangkan dari membaca tulisan seseorang adalah kamu bisa merasakan 'dunia' orang lain tanpa harus mengenalnya.

Kenapa saya suka karya beliau yang ini?

Hmm.. Membaca tulisan ini seperti melihat diri sendiri pada bidang kaca yang luas.

Menghangatkan hati.

Happy reading!

***

Mereka bilang, kamu perempuan kuat.

Karena kamu mandiri, dan terlihat begitu percaya diri melakukan segala sesuatu seorang diri. Karena kamu selalu terlihat baik-baik saja. Karena kamu biasa mengambil alih situasi ketika segala sesuatu bergerak di luar kendali, dan menjadikan segalanya tenang kembali. Karena kamu selalu nampak gigih berusaha mencarikan jalan keluar ketika yang lain berpangku tangan. Karena kamu seringkali menolak uluran tangan dan berkata, "Tak apa, saya bisa melakukannya sendiri." Karena kamu juga sepertinya bahagia dan penuh dalam duniamu sendiri, meski tanpa pasangan.

Mereka bilang, kamu perempuan kuat.

Kamu, yang menunda mengejar mimpimu sendiri untuk memastikan orang-orang di sekitarmu bisa menggapai mimpi mereka. Kamu, yang memastikan semua orang makan terlebih dahulu, lalu menyantap apa yang tersisa di atas meja. Kamu, yang selalu mempersilakan orang-orang riuh-rendah sebelum akhirnya mulai berbicara. Kamu, yang hanya akan menangis ketika tak ada orang yang melihat.
KAMU, YANG SELALU MENGALAH DALAM SEBUAH HUBUNGAN KARENA MEREKA BERKATA, "AKU TAHU, KAMU PEREMPUAN KUAT," --SEAKAN-AKAN MENJADI PEREMPUAN KUAT MEMBUATMU IMUN DARI PATAH HATI.
Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berharap mereka tak melihatmu sebagai perempuan kuat. Kamu berharap bisa beristirahat, karena terkadang hidup terasa begitu melelahkan. Kamu terkadang membayangkan betapa senangnya menjadi pihak yang diperjuangkan, dan bukan menjadi seseorang yang terus-menerus berjuang. Bahwa orang lain akan memanggul beban hidupmu tanpa diminta, dan bukan sebaliknya.

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berharap dapat menitikkan air mata ketika sedih, meledak ketika marah, dan mencurahkan isi hati ketika gundah. Ada hari-hari ketika kamu merasa ingin menangis, lalu kau lupa bagaimana caranya--karena sudah begitu lama kamu memaksakan diri tersenyum ketika kamu merasa sedih.

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang ingin berkata, "Aku menginginkan itu!" dan membiarkan orang lain mengalah untuk memberikan apa yang kamu inginkan. Kamu ingin bisa merajuk dan menjadi sedikit keras-kepala, agar orang lain menuruti kehendakmu, dan bukan sebaliknya.
SESEKALI, KAMU INGIN MENJADI PIHAK YANG MAMPU MENYERAH.
Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang ingin berkata bahwa kamu kesepian. Bahwa setelah menghadapi dunia yang penuh tantangan, kamu ingin pulang pada tangan-tangan yang akan memanjakanmu dengan pelukan. Kamu ingin sesekali dilindungi; berharap kamu juga bisa menjadi sosok rapuh yang akan dihujani perhatian dan kasih-sayang.

Ketika sebuah hubungan menjadi sulit, kamu ingin mendengar, "Aku harus tetap bersamanya, karena aku tak sanggup menyakitinya," dan bukan "Dia tentunya akan baik-baik saja tanpaku, dia perempuan kuat..."

Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, menyandang begitu banyak beban, begitu banyak mimpi, begitu banyak tanggung-jawab di bahumu. Kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, terkadang berpikir, jika bukan kamu yang menjadi kuat--siapa lagi yang bisa menanggung semua ini?
TETAPI, KAMU, YANG MEREKA BILANG PEREMPUAN KUAT --YA, KAMU: KAMU JUGA LAYAK UNTUK BAHAGIA.
Kamu berhak mengambil istirahat sejenak, dan sesekali menjadi sedikit 'egois'. Untuk meminta apa yang kamu inginkan. Untuk berkata, "Bantu aku, aku tak bisa melakukannya sendirian." Untuk membiarkan air matamu jatuh tanpa perlu disaput senyuman. Untuk menjadi seseorang yang dipertahankan--dan bukan yang selalu dilepaskan.

Karena kamu, yang mereka bilang perempuan kuat, sesungguhnya tak selalu sekuat yang mereka kira.

Sunday, September 11, 2016

Perlombaan

Kemarin seharian saya menyebarkan undangan. Bukan saya yang menikah, melainkan adik saya. Beberapa teman dekat pun saya undang. Dengan harapan mereka bisa datang dan ikut berbahagia.

Berbagai macam reaksi saya dapatkan. Mulai dari mendoakan agar acara berjalan lancar. Sampai dengan mendoakan agar saya ikhlas disalip dan dilancarkan jodohnya.

Doa yang baik pasti saya amini.

Tapi pernikahan bukan ajang perlombaan. Berhentilah kamu merasa tau apa yang saya rasa. Mungkin kamu hanya peduli, tapi saya akan lebih senang jika kamu mau bertanya. Apa saya merasa sedih? Apa saya merasa disalip? Apa saya merasa ikhlas? Apa saya merasa baik-baik saja?

Saya berbahagia. Saya pasti orang pertama yang bahagia terhadap apapun yang terjadi di hidup orang-orang terdekat saya.

Saya pun ga merasa disalip atau di dahului. Ini bukan perlombaan yang harus saya menangkan. Setiap orang memiliki fase tersendiri yang harus dilewati.

Ikhlas adalah proses paling rumit untuk dijelaskan. Ketika pertama kali calon adik ipar meminta ijin menikah, ga pernah terpikir hal lain kecuali meng-iya-kan. Saya ga punya alasan apapun untuk menghalangi niat baik seseorang.

Saya percaya bahwa jodoh, rezeki, maut sudah ada yang mengatur. Kamu ga perlu khawatir. Cukup ada disini dan mendoakan yang terbaik.

Wednesday, August 31, 2016

Hidup Itu Lucu

Kalau kamu pernah baca tulisan saya yang ini. Iya, teman saya yang diceritakan itu sudah meninggalkan dunia. Tepat menjelang tengah malam. Dia berjuang sekuat tenaga sampai dengan kemarin malam. Pada akhirnya, Allah lebih sayang sama dia.

Sampai dengan detik ini saya nulis, masih kebayang-bayang ketawanya dia. Kebayang dia suka pakai jaket pink dan naik motor pink. Kebayang saya pernah nebeng pulang. Kebayang betapa seringnya dia jatuh ketika naik motor. Kebayang betapa sukanya dia nonton film, terutama yang tokoh pria nya gagah. Kebayang waktu saya bantu dia bikinin pekerjaan rumah anaknya. Kebayang betapa ga sukanya dia pakai daleman jilbab dan anak rambutnya awur-awuran. Kebayang ketika saya dan teman kantor jenguk dia di rumah sakit hari jumat lalu, wajahnya masih segar bahkan sempat minta maaf dan menjawab beberapa pertanyaan kami yang ga ada habisnya. Katanya orang baik akan pergi lebih dahulu, karena amal baiknya udah cukup untuk bekal di akhirat.

Hahaha. Hidup itu lucu yah. Saat ini saya bisa merasa punya harapan, sedetik kemudian harapan itu jatuh berhamburan. Pada akhirnya saya hanya bisa menertawakan. Kelucuan yang datang dari sebuah keresahan sebenarnya. Keresahan akan hari esok yang ga bisa saya bayangkan. Tapi hari ini saya bisa berkaca dan mengulang mantra yang diajarkan mama enam belas tahun lalu, "bersyukur karena kamu masih diberi kesempatan memperbaiki diri hari ini, cukupkan bekalmu untuk hari esok".

Monday, August 29, 2016

Eat

Pertama kali denger lagu ini waktu dicover sama Lee Sung Kyung di sini. Terus lama-lama dengerin kok lucu juga. Haha. Iya, saya segampang itu suka sama sebuah lagu. Enjoy the song!


Hey
It's not easy, huh?
I know you're busy
You wonder why you have to come this far
They want so much (i know)

You must want a break
It's all so loud
All so annoying, right?
I bet you want to go home
(even when you're home)
I bet you do

At such time, take out this song
Enjoy it like a piece of chocolate
Make sure you eat your meals even if you're tired
Then i'll compliment you later

I miss you
I like you a lot
I want to hug you more often
I feel something like love for you
Maybe i really do love you

When you feel hungry, take out this song
Eat it like morning apple
Make sure you eat your meals even if you're tired
Then you'll be able to sleep better at night

I'm worn out
By your beauty

Please notice me
Please don't let me pass by
Please love me
Don't let go

Thursday, August 18, 2016

Jalan Menuju Rezeki

Suatu hari, entah lagi kepentok apa, saya mendengarkan sebuah tausiah. Jarang-jarang kan apa yang saya dengerin bener kaya gini. Lupa dimana dengerinnya, mungkin di radio, di televisi, atau ketika saya browsing di youtube. Disitulah pokoknya.

Saya tulis disini buat jadi pengingat saya aja sih, maklum kadang saya suka lupa bahwasanya rezeki ga datang sendiri ketika saya cuma ongkang-ongkang kaki. Hehe.

Jadi apa yang di dengerin, Chie?

Ternyata rezeki yang disediakan Allah untuk makhluk dimuka bumi ini ada 4 jenisnya.

Pertama, rezeki yang dijamin sama Allah
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).“ (Surat Hud Ayat 6)
Artinya Allah lah yang menjamin makan, minum dan kesehatan semua makhluk di bumi ini. Ini rezeki tingkat pertama dimana semua makhluk mendapatkannya. Cacing diluar sana tetap bisa hidup dan mencari makan sendiri kan, kenapa? Karena Dia sudah memberikan cacing tersebut 'kelengkapan' yang sesuai hingga mereka tetap bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. 

Kedua, rezeki karena usaha
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya“ (Surat An-najm Ayat 39)
Artinya Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan usahamu. Jika kamu bekerja selama 8 jam setiap hari, maka kamu akan memperoleh rezeki sesuai dengan apa yang kamu kerjakan selama 8 jam tersebut. Jika kamu bekerja lebih, maka Allah akan memberi lebih.

Pernah merasa, "Ah saya sudah mengerjakan semua perkerjaan sampai overtime, bahkan yang bukan pekerjaan saya juga dikerjakan, tapi gajinya segitu aja."

Jangan sedih dulu, bisa saja selisih kurangnya rezekimu diberikan dalam bentuk lain, seperti kesehatan yang baik, anak yang soleh dan solehah, terhindar dari malapetaka, bertambahnya unit bisnis, dan sebagainya.

Begitu juga berlaku sebaliknya. Jika Dia merasa rezekimu berlebih dan ga sesuai dengan usahamu, maka Dia akan mengambilnya dalam bentuk yang lain berupa penyakit, malapetaka, kerugian bisnis, anak yang bermasalah, dan sebagainya.

Ketiga, rezeki karena bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.“ (Surat Ibrahim Ayat 7)
Allah sangat menyukai kamu yang bersyukur dan akan menambah rezeki bagi siapapun yang mengiasi hidupnya dengan penuh rasa syukur. Dengan bersyukur kamu akan merasakan kebahagiaan, kecukupan, dan juga ketentraman hati.

Keempat, rezeki karena jalan iman & jalan takwa
“…Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Surat At-Thalaq Ayat 2-3)
Artinya Allah akan memberikan rezeki pada kamu yang beriman dan bertakwa. Namun bukan berarti cukup hanya dengan iman dan takwa saja, melainkan didapatkan dengan usaha yang keras, selalu bersyukur, dan dilandasi dengan iman dan takwa.

Hal penting lainnya yang perlu saya garisbawahi adalah rezeki ga melulu mengenai harta. Lagipula harta hanya titipan. Tugas saya adalah tetap ikhtiar menjemput rezeki. Selebihnya, biarkan Dia yang bekerja.

Semangat!

Tuesday, August 16, 2016

A Little Braver

I never get a serious ill, alhamdulillah. Selain daripada tulang geser, kepentok aspal, atau tb kelenjar. So, i don't know how does it feels.

Perasaan "kayanya umur gue ga panjang", ga pernah sekalipun terlintas dipikiran. Walau pada akhirnya meninggalkan dunia jadi obat paling mujarab, tapi selama tubuh dan pikiran masih sanggup berjuang, kenapa harus menyerah?

Hmm, I'm not a superwoman anyway. Lelah memang menghadapi sesuatu yang ga ngenakin dan berulang kali datang tanpa diminta. Dalam jangka waktu lama. Melakukan hal yang sama. Minum obat. Check up. Minum obat lagi. Check up lagi. Dan ga ada perkembangan. Been there, done that.

Tapi ini bukan lagi hanya tentang dirimu. Ketika kamu berjuang untuk sembuh, sebenarnya kamu juga memberi harapan pada banyak orang diluar dirimu, keluarga salah satunya. Jadi ketika alasan hidupmu sudah ga ada, berikan alasan itu pada orang lain agar kamu bisa tetap merasa hidup.

So, gimana rasanya setelah mendengar seorang teman divonis suatu penyakit dan ingin menyerah?

I don't know how big pressure that she get. Also i can't control her mind to think positive. But i believe the power of will. Ketika kamu berkeinginan kuat dan mengupayakan dengan sangat, maka Dia akan membantumu dengan caranya.

And when your life get hard, you will be more stronger and braver. Yang kamu bisa lakukan, berjuang untuk hari ini. Besok? Ga ada seorang pun yang tau.

So, here close next to me and listen to this.


Friday, August 12, 2016

I Love You

Biasanya ketika saya nonton drama korea, fokus ada di pemain dan jalan cerita aja. Nah kali ini karena ga begitu ngefans sama Kim Woo Bin dan Bae Suzy, saya bisa fokus juga sama musiknya. Ga tau kenapa, ketika nonton Uncontrollably Fond ini pendengaran saya agak lebih peka. Dan herannya, semua soundtrack yang ada di drama korea ini saya suka. Iya, semua banget. Lebih ramah di telinga aja gitu. Salah satunya yang ini nih.


I look at you, not able to say a word
The things i couldn't tell you
They remain for you in my heart

I fear, if i take step closer
I will end up crying
But if you feel the same way
I'll get closer to you

When i look at you, i cry
Tears keep falling
It breaks my heart
When you get tired on holding back, take my hand
I love you

Sometimes i listen to the wind that blows silently
Hoping it would bring me sounds of you calling for me

When i look at you, i cry
Tears keep falling
It breaks my heart
When you get tired on holding back, take my hand
I love you

The one person you'll run back to, after a long hard day
You know that's me

When i think about you, i cry
But at the same time, it makes me smile
You are my love after all
The one i've been hoping for, longing for
So here i'll stand, next to you, and love you

Tuesday, August 9, 2016

Kali Kedua

Ini salah satu lagu yang hampir dua minggu belakangan nari-nari di kepala. Kalau kamu tanya, lagi galau ya ci? Saya bisa bilang, ga. Hanya aja liriknya manis banget. Jadi saya suka. Selain itu, Raisa disini tetep cantik meski cuma keliatan samar-samar hitam putih. Dan kok ya saya agak keganggu sama Nicholas Saputra yang jadi model pria-nya. Kalau model pria diganti Keenan Pearce mungkin lebih pas. :D

Sunday, July 31, 2016

Fate

"Kamu ingat?"
"???"
"Aku pernah kasih kamu sebuah gambar ilustrasi"
"Oh, itu"
"Kamu masih simpan?"
"Ada"
"Wanna doing one thing for me?"
"Anything"
"Dibelakang frame aku meletakkan sebuah surat"
"Surat?"
"Ambil dan buang suratnya. Jangan tanya mengapa."
"Ok, i'll do it"
"Thank you"

***
Genta mendapat hadiah ulang tahun dari Vio. Entah yang ke berapa. Ia lupa. Sebuah ilustrasi dirinya. Cukup lama ia ga pernah memajangnya di sudut kamar. Terlalu banyak ilusi. Hari ini, demi sebuah permintaan, ia membuka kotak usang itu.

Genta membuka frame foto perlahan. It's been more than ten years. Crazy. Perempuan mana yang bisa-bisanya menyimpan surat selama puluhan tahun dan ga ada yang tahu, cuma Vio yang sanggup.

Susah payah Genta membuka framenya. Lengket. Jelas. Sudah lebih dari sepuluh tahun. Mungkin jika Vio ga menyapanya lebih dulu, ia ga akan pernah tau bahwa ada pesan tersembunyi.

Masih ada. Suratnya memang tergeletak disana. Sedikit berubah warna. Amplopnya berwarna orange kemerahan. Ditengah amplop tertera namanya "To: Magenta". Genta ragu. Haruskah ia membuangnya? Atau melihat isinya lalu membuangnya?

Violetta. Someone from the past. Someone who he care about, couple years ago. They're friend now. Kalau saja Genta tidak bisa menyebutnya sebagai teman baik. Cukuplah Vio ada di linimasanya sekarang. Ia memutuskan untuk membuka surat dan membacanya perlahan.
Dear Magenta,
If you open this letter now, maybe we're not hold the same hand right now. We were in a different planet. You're there and i'm here. You doing that and i'm doing this. Actually, we're too cute to be separated isn't?
I still remember when first time i saw you. You're a kind man, i know it. And through this letter, i just wanna say that i do care about you. Whatever happen, you always have a place in my life. Be a good man, be a good friend, be a good husband, be a good dad.
That's all i can write to you. If fate bring us one day, maybe we can have a cup of hot chocolate, a good laugh, and warm conversations with pouring rain over the window.
See you when i see you.
Love,
Violetta
Genta menghela napas panjang. Ia memasukkan surat ke dalam amplop. Merobeknya menjadi dua bagian. Dan memasukkannya ke keranjang sampah di sudut kamar.
Can we have a cup of hot chocolate tonite? Its rainy day btw, i need a cup of hot chocolate to warm my heart. -Genta-
Message deleted...

Tuesday, July 5, 2016

Maaf di Ujung Waktu

"Yudha udah punya baby, Nav?", tanya Zya polos.
"Entah, aku udah lama banget ga kontak dia", terang Nava.
"Ooh, harusnya dia minta maaf sama kamu dulu tuh biar cepet punya baby", Zya tergelak mendengar pernyataannya sendiri.
"Kok gitu? Apa hubungannya?", tanya Nava.
"Yaaa.. Ga ngerti, gue asal aja kok", Zya berusaha menyudahi perbincangan mereka yang entah ke arah mana.
***
Sepanjang perjalanan pulang, pikiran Nava terus mengingat pernyataan Zya tadi.

Yudha, pria dari masa lalu yang pernah membuka pagi dan menutup malam Nava dengan senyuman. Seketika dengan alasan dijodohkan, memutuskan Nava tanpa meminta persetujuan. Tiga bulan kemudian, Nava mendengar kabar dari Zya bahwa Yudha akan menikah. Dunia Nava sudah runtuh sejak malam dimana Yudha mengakhiri hubungan mereka. Empat tahun bersama seolah tidak menyisakan apapun.

Nava pernah berdoa dalam hati, bahwa sampai kapanpun Yudha tidak akan pernah bahagia. Tidak ada kata maaf. Apa Yudha pikir Nava bukan manusia. Apa Yudha pikir Nava tidak punya hati. Ya, pasti Yudha pikir Nava wanita yang kuat. Cukup kuat untuk merapal doa. Demi langit dan bumi, Nava tidak rela siapapun berbahagia atas sakit yang di dera hatinya.

Apa mungkin karena doanya itu, Yudha belum juga memiliki anak setelah dua tahun pernikahan? Nava mengulang pertanyaan yang berseliweran dikepalanya sejak bertemu Zya di kedai kopi.

***
"De, aku pergi keluar sebentar ya", Yudha meminta ijin pada istrinya, Dea.
"Iya, hati-hati kamu, Mas. Sampaikan maafku untuk Nava", Dea tersenyum lebar mengiringi kepergian suaminya.
Yudha berhasil menghubungi Nava, akhirnya. Sore ini mereka membuat janji untuk bertemu disebuah restoran yang cukup tenang. Yudha memalingkan wajahnya ke arah pintu cukup sering. Setelah tatapan ke-26, sesosok gadis yang ditunggu akhirnya muncul. Nava masih cantik seperti dulu, lebih cantik bahkan. Yudha tidak sadar membatin dalam hati. Sosok yang ia rindukan sejak lama saat ini berdiri dihadapannya. Kikuk. Yudha spontan berdiri menyambut kedatangan Nava dan mempersilahkan ia duduk.
"Hai, kamu apa kabar Nav?", Yudha membuka pembicaraan.
"Baik. Langsung saja katakan apa maksud pertemuan kita hari ini", Nava tidak ingin membuang waktu.
Ia takut jantungnya berdetak lebih cepat. Ia takut Yudha mendengar detak jantungnya. Yudha, pria yang selalu ia rindukan kini duduk dihadapannya. Tuhan, ujian apa lagi yang ingin kamu beri.
"Aku ingin minta maaf", Yudha berusaha menatap mata Nava yang tertunduk.
"Untuk?", Nava pura-pura tidak mengerti.
"Dea, istriku, menitip maaf untukmu juga", Yudha tak kuasa menatap mata Nava yang kini mulai membulat marah.
"Untuk?", gemeretak gigi Nava cukup mengungkapkan apa yang ia rasa saat ini.
"Untuk hari-hari yang pernah aku dan Dea tinggalkan untukmu tanpa sepatah kata", Yudha memelankan suaranya.
Terlalu banyak hari yang Nava telah lewati. Hari ini akan menjadi salah satunya. Hari dimana ia bertemu Yudha. Untuk terakhir kali.
"Aku bukan malaikat", mata Nava mulai berani beradu pandang.
"Kamu boleh membenciku, Nav", jelas Yudha.
"Sudah ku lakukan sejak dulu, kamu ga perlu mempersilakan", Nava mulai ketus.
"Apa yang harus aku lakukan agar kamu memaafkanku dan Dea?", tanya Yudha gelisah.
"Ga ada", tegas Nava.
"Pernikahan ini bukan mauku", Yudha mulai putus asa.
"Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku, dahulu. Kamu tau itu. Katakan apa yang ga kamu tau tentangku?", mata Nava menatap Yudha berusaha mencari kejujuran.
"Aku ga tau jika melepasmu akan sesulit ini", ucap Yudha lirih.
Kalau begitu jangan lepaskan aku. Suara-suara dikepala Nava mulai muncul.
"Aku ga bisa menjelaskan kenapa aku ninggalin kamu untuk dijodohkan dengan pilihan Ibu waktu itu", Yudha berusaha memperjelas.
"Kalau begitu jangan", Nava menatap rintik hujan yang mulai turun dijendela.
"Aku selalu berdoa untukmu agar kamu mendapatkan pria baik yang bisa menjagamu, Nav", ucap Yudha tulus.
"Terima kasih untuk doamu. Aku pergi. Selamat tinggal!", Nava pergi tanpa menoleh.
Yudha, aku belum bisa memaafkanmu meskipun aku ingin. Hingga nanti saatnya tiba, tolong menjauh dari kehidupanku.

***

Ceritanya kangen nulis, tapi ga tau mau nulis apa. Berhubung besok Lebaran, saat yang pas buat maaf-maafan dan jadilah cerita ini.

Sebagai manusia, punya rasa marah dan benci itu wajar banget. Saya ga akan meminta untuk mengurangi atau menghindari. Karena proses yang paling penting dari memaafkan adalah menyadari bahwa kamu masih membenci. Atau mencintai. Trust me. Time will heal it.

Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri!

Monday, July 4, 2016

Ayo Makan!

Padamu yang selalu makan banyak nasi karena kesepian
Padamu yang banyak tidur karena bosan
Padamu yang banyak menangis karena sedih
Aku menulisnya
Kunyah perasaanmu saat terpojok seolah kamu mengunyah nasi
Lagipula hidup adalah...
Sesuatu yang perlu kamu cerna