Saturday, August 29, 2009

Ditengah ketidakyakinan

Sesaat ia merasa limbung.
Jasadnya berdiri tegak.
Namun alam pikirannya entah berada dimana.
Apa ini?
Apa ini?
Apa ini?
Berkali kali kata itu memenuhi rongga kepalanya.
Ia bahkan tidak yakin apakah hidup ini yang ia mau.
Ia bahkan tidak yakin apakah untaian harap yang ia pinta lima kali sehari akan membawanya pada titik terang.
Kamu boleh bilang ia tidak punya Tuhan.
Namun percayalah ia yakin Tuhan berada di tiap tarikan nafasnya.

Berkali kali ia coba menyusuri jalan setapak.
Mencari tau kemana kakinya melangkah.
Mencari akhir dari pertanyaan yang selama ini masih bercokol dikepalanya.
Berkali kali ia menemukan serpihan jawaban.
Berkali kali pula serpihan itu diporak porandakan.

Apa ini?
Apa ini?
Apa ini?
Apa?
Apa?
Kemana?
Mengapa?
Kenapa?
Kapan?
Siapa?
Bagaimana?
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Apaaaa?
Harus kemana?
Kemana?

Ia terlalu sibuk.
Mempertanyakan.
Menggoyahkan.
Menguatkan.
Menjatuhkan.
Kemudian sibuk berdiri kembali.

Ia lupa satu hal.

Bahwa waktu.
Akan terus berjalan.

3 comments: