Friday, May 6, 2022

Pesan Nini

Seperti yang kita semua tau, Idul Fitri datang lima hari lalu. Semua menyambut suka cita Idul Fitri setelah dua tahun dirumah aja karena Covid. Haha hihi. Jalan-jalan. Makan-makan. Mudik.

Tapi tahun ini saya ga mudik. Hanya bertamu. Mengunjungi beberapa rumah saudara dalam satu hari. Singgah di satu tempat. Bercerita. Kemudian mengulang hal yang sama di rumah yang lain.

Ada satu rumah persinggahan yang sudah lama sekali ga pernah saya kunjungi. Rumah Aki dan Nini. Begitu saya menyebutnya. Raut wajah yang letih menyambut saya dan keluarga dengan gembira.

"Sudah lama ga pernah kesini ya"

Saya hanya tersenyum dan menjawab pendek, "Iya".

Sudah lama memang. Sampai ga bisa lagi mengingat. Anak A pergi mendahului orang tuanya. Anak B C D merantau ke Bandung dan ga pulang. Anak E punya anak yang sudah kuliah. Anak F mau menikahkan anaknya sebentar lagi. Dan cerita pun mengalir kemana-mana.

Sampai tiba waktunya kami harus berpamitan. Nini memeluk dan menitip pesan ditelinga saya.

"Kalau sudah ada calon disegerakan ya. Jangan terlalu nyaman sendiri."

Saat itu saya hanya tersenyum dan berkata, "amin, doakan aja Ni".

Sebuah pesan yang akhirnya menjadi pertanyaan dibenak saya.

"Apa merasa nyaman itu ga baik?"
"Memang kenapa dengan merasa nyaman?"
"Ada yang salah dengan merasa nyaman?"
"Bukan kah bagus jika saya merasa nyaman dan bahagia meski sendiri?"

Ada yang bisa bantu menjawab?

No comments:

Post a Comment