Monday, October 25, 2010

Wishing you..

Dulu saya punya seorang kaka. Sebelum Tuhan mengambilnya. Dan kini. Sudah 2 tahun belakangan saya punya kaka baru. Bukan. Saya ga punya kaka tiri. Dia hanya seorang kaka. Tidak ada embel-embel di belakangnya.

23 Oktober 2008. Berawal dari sebuah jalan-jalan di dunia maya yang lebih sering disebut blogwalking, saya akirnya berteduh di Multipy seseorang. Sebutlah ini sebuah kebetulan. Walau saya tidak percaya kebetulan karena semua pasti sudah diatur oleh Nya. Cerita dan tutur bahasa yang di sampaikan di blog dia yang menurut saya sarat akan makna membuat saya terbuai, terlena, dan pada akhirnya saya seperti kecanduan untuk mengetahui dia lebih jauh lagi.

Setelah saling melempar komentar di blog masing-masing akirnya kami bertemu disebuah Yahoo Messenger dan berakhir disebuah tempat.  Perempuan ini, yang pada akhirnya saya panggil Mba E, mulai seperti kawan lama yang sebelumnya menghilang entah kemana.

“Hidup aku itu aneh, orang-orang selalu bilang bahwa aku selalu datang di saat yang tepat, di saat memang aku dibutuhkan. Dan entah bagaimana aku juga akan menghilang ketika tugasku sudah selesai.”

Dia memang datang disaat yang tepat buat saya. Saat saya sedang labil-labilnya *sekarang juga masih suka labil sih :p* menjalani peran sebagai perempuan yang beranjak besar. Dia dengan sabar membimbing saya, memarahi saya, mengingatkan saya, mentertawakan kebodohan saya, mengajak saya bersenang-senang, dan menggenggam hangat tangan saya dikala saya rapuh.

Saya bukan tipe orang yang mudah percaya tentu saja. Apalagi dengan orang yang baru saya kenal. Tapi anehnya dia berhasil meyakinkan saya. Dan disinilah kami berada sekarang.

Menyandang status sebagai saudara. Banyak orang memandang kami sebelah mata ketika saya kenalkan dia sebagai kaka saya.

“Kaka lo kan uda ga ada, chie”
“Kaka? Kaka ketemu gede?”
“Kaka? Ko ga mirip, chie?”
“Ko lo lebih akrab sama dia daripada sama keluarga lo sendiri?”

Dan komentar lainnya yang malas saya sebutkan disini satu persatu.

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu lebih nyaman membagi kisahmu dengan orang lain dibanding keluarga kamu sendiri?

Dan ini bukan lagi masalah dekat atau tidaknya saya dengan keluarga saya. Saya bertemu dengan mama dan adik saya tiap hari. Saya bisa membagi cerita tentang hidup saya kapan saja saya mau. Sudah pasti kami dekat. Dengan cara saya tentunya.

Kami. Saya dan dia memang tidak sedarah. Kami dilahirkan dari rahim yang berbeda. Orang tua kami berbeda. Tapi setetes darah sudah tidak lagi penting menurut saya ketika kami punya lebih dari itu. Kebersamaan. Dari kebersamaan kami berbagi pengharapan, penghargaan, penghormatan, dan seribu satu hal lain yang tidak saya dapatkan ketika saya hanya menutup diri di kamar.

Dia, Mba E, mengajarkan saya banyak hal yang tidak saya ketahui sebelumnya. Ketulusan. Kemandirian. Kejujuran. Keterbukaan. Kasih sayang. Keikhlasan. Perbedaan. Dan banyak pembelajaran lain yang mengikuti di belakangnya.

Bukan. Dia bukan seorang malaikat. Hanya seorang kaka. Tentu saja saya pernah merasa sebal dengan perilakunya. Ingin memasukkan dia ke dalam kardus lalu mengirimnya ke Timbuktu. Apalagi kalo cerewetnya sudah muncul. Tapi rasa sayang saya mengalahkan ego dalam diri. Saya sadar rasa tidak ingin kehilangan jauh lebih besar dari itu.

Dan hari ini. Detik ini. Saya hanya ingin mengucap syukur bahwa Tuhan masih membiarkan kaka saya melewati pertambahan usianya hari ini bersama saya. Bersama keluarga terdekatnya. Bersama teman dan sahabatnya.


Mungkin tidak akan ada kado mewah. Tidak juga sebuah jabat tangan. Apalagi untaian kata manis. Saya hanya ingin menitip doa. Percaya bahwa DIA akan menjaga kaka saya baik-baik. Sampai akhir hayat.

Selamat Hari Lahir, Mba E nya.
Terimakasih untuk selalu ada di samping aku ya.

17 comments:

  1. titip yah, met mengulang hari lahir buat mbk e, doanya : yang terbaik semoga selalu menjadi bagian terbaik dalam hidupmu. amin. amin. amin.

    ReplyDelete
  2. amien.. terimakasih buat doanya ^_^ dia pasti senang sekali dapat titipan doa dari kamuu \(^_^)/

    ReplyDelete
  3. Adek, makasih ya sayang :* i love you much :)

    Langkah fie: terima kasih y fie :)

    ReplyDelete
  4. oia adeknyaaaaaaaaaaaa, tolong yaaaaaaaaaaaa, tolong itu foto kakaknya diganti yang lebihhhh kereeeennnnnnnnnnnnnn. AAAAAAAAAA gmn klo ad cowo ganteng yang liaatttttttttt!!! *histerissambillari-laridimonas*

    ReplyDelete
  5. mba e nyaaaaaaaaaa.. itu poto uda paling bagusssss.. beneran deh.. yang agak kalem itu ga bagusss, ummm agak gimana gitu, menipu.. hahahahakkhakkkkhakkk *aduhkeselek*

    cups cups :*

    ReplyDelete
  6. salam ya buat buat Mbak E, wong jowo ta mbak E iki?

    emang kadang kecocokan malah memunculkan ikatan yg lebih dari sekedar saudara

    ReplyDelete
  7. Selamat ulang tahun buat kakaknya Achie! Semoga selalu bahagia dan selalu sehat :)

    PS. Achie adik yg baik yaaa.. ;D

    ReplyDelete
  8. Pernahkah kamu merasa bahwa kamu lebih nyaman membagi kisahmu dengan orang lain dibanding keluarga kamu sendiri?

    >> i wrote my story on my blog and hope that my friends and my family will read it. so i dont have to repeat the same story over and over again :)

    btw aku jg punya sisters-in-blog ^^

    ReplyDelete
  9. Aww.. bagus deh tulisan kamu ini.. aku haru.. huhuhu.. tapi pas trakhirnya ngeliat foto esti.. krik krik.. bikin maless! Hahaha.. *kabur ke timbuktu*

    ReplyDelete
  10. terkadang, keluarga atau saudara bukanlah mereka yang sedarah, atau yg kita pernah berbagi rahim.

    melainkan mereka yg kita temui di sepanjang perjalanan hidup, dan terjaring dalam jala suka dan duka :)

    (pernah tulis ini di widget quote pribadi dulu)

    ReplyDelete
  11. @ Titiw: Titiiiiwwwwwwwwwwww, sini loooo jgn kabuurrrrrrrrrrrr *kejartitiwpakesepedakumbang*

    ReplyDelete
  12. mungkin itulah yang menjadi nikmat paling utama dari sebuah hidup.. nikmat kesehatan dan umur yang panjang..
    sukses selalu :)

    ReplyDelete
  13. @perez: iya wong jawa, sudah disalami toh. salam balik katanya :D

    @aldriana: amien, terimakasihh buat doanyaaa.. ah aku jd maluuu :">

    @ndutyke: aku malu kalo blogku d baca mama atau adikku, mending cerita langsung deh.. anw, mba e ku lebih dr sekedar sister in blog mba, dia keluargaku :) semoga mba ndutyke jg akur selalu dgn saudarinyaa :D

    @tante tiw: hahahaha.. ada yang kejar-kejar tante tiw pake sepeda kumbang tuh :p

    @mba des: sukaaa quote-mu mba des, aku jd terharu :D mau jaring aku dalam suka dan duka ga mba des? :p

    @secangkir teh dan sekerat roti: amien, terimakasih doanya :) mudah2an kita semua dikasih nikmat itu yaaa :)

    ReplyDelete
  14. ah... dirimu beruntung sekali punya orang yg bener2 cocok dan peduli sama kamu. ^^
    kayaknya aku belum nemu deh yg bener2 seperti sosok ini di dlm hidupku. :P
    mudah2an hubungan kalian tetep awet, yaa... :D

    ReplyDelete
  15. @nilla: amiennnn.. semoga kamu segeraa menemukan yang cocok yaaaaaaaa :)

    ReplyDelete
  16. saya ga mau komen!! saya mau nangih uang buat beli tisu >.< #lebay mode on :D
    co cuit tulisannya . . terlebih yg akan memaketkan beliau. . saya sangat setuju, ,dan dengan senang hati akan menyumbang untuk biaya JNE nya . . terlebih pada saat beliau sedang bawel hahahahah
    :D ;D miss u both :D kk nyaa dan adenya :D

    ReplyDelete
  17. @ayya: *kasih duit buat beli tisu*, sekalian beliin cokelat ya ay :p hihihi, ternyata.. diam2 mau ngirim mba e nya jg k timbuktu :p ayo kita main lagiiiii :D

    ReplyDelete